PAGES

Sabtu, 02 Juli 2011

“Kalau Tuhan cuma satu, kenapa Dia menciptakan kita berbeda-beda?”

“Kalau Tuhan cuma satu, kenapa Dia menciptakan kita berbeda-beda?"
Pertanyaan yang terlontar dari seorang sahabat ketika saya sedang berdiskusi tentang Ketuhanan. 
Untuk menjawab pertanyaan tsb saya perlu membuka sejarah perkembangan Agama dari permulaan turunnya manusia ke Bumi sampai sekarang ini.

Berdasarkan sejarah yang tertulis dalam Q.S al-A’raaf: 11-18, penyebab diturunkannya manusia (Adam & Hawa) ke muka Bumi karena mereka melanggar aturan Allah utk tidak memakan buah khuldi yang terdapat di dalam surga. Godaan untuk melanggar aturan tersebut berasal dari setan/iblis yang sesuai janjinya akan menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus. Janji tersebut terjadi setelah ia diusir dari surga karena melanggar perintah Allah (tidak mau sujud utk memuliakan Adam).

Manusia diturunkan ke Bumi sebagai konsekuensi dari pelanggarannya thd aturan di Jannatullah. Kita turun ke Bumi dengan membawa misi, yaitu menjadi Rahmatan lil ‘Alamin (Rahmat bagi alam semesta), kita harus berlomba-lomba berbuat kebajikan untuk memenuhi syarat kembalinya ke Jannatullah. Manusia lahir ke dunia ini membawa misi, lengkap dengan segala ujian dan gangguan-gangguan iblis, sesuai dengan janjinya kpd Allah: 
“…saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (al-A’raaf: 16-17)

Menurut saya, Allah tidak pernah menciptakan satu macam Agama-pun di Bumi ini. Agama merupakan sebuah akibat dari gangguan-gangguan Iblis yang mengacaukan misi manusia dari jalan lurusnya utk kembali kepada Allah. Iblis tidak akan tinggal diam melihat manusia berada di jalan yang lurus. Ibaratnya, gangguan iblis itu seperti semut hitam, berjalan di atas batu hitam, di kegelapan malam". Sulit untuk dapat selalu sadar bahwa mereka ada dimana-mana, menghalangi jalan kita untuk kembali kepada Allah.
“...Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, …” (Q.S al-Maa’idah: 48)
Kesimpulannya, Agama sesuai denga terminologinya A = Tidak, GAMA = Kacau. Agama ada untuk meluruskan berbagai hal yang tidak sesuai pada masa-nya, kitab-kitab dari Agama tersebut berisikan petunjuk, dan nabi-nabi yang membawanya merupakan pertolongan dari Allah utk meluruskan hal-hal kacau yang terjadi pada masa itu. Jika manusia dari jaman Adam sampai sekarang masih konsisten dengan misinya, tidak terkacaukan oleh gangguan iblis, saya rasa tidak akan ada Agama sampai saat ini.

Jadi, ingatlah misi kita, yaitu untuk kembali ke Jannatullah dengan berlomba-lomba melakukan kebajikan / menjadi pribadi Rahmatan lil ‘Alamin

CMIIW.
Salaam,

Jel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar